Sedikit Lebih Dekat Dengan Ayam
Ayam n unggas yang pada umumnya tidak dapat terbang, dapat dijinakkan dan dipelihara, berjengger, yang jantan berkokok dan bertaji, sedangkan yang betina berkotek (KBBI)
Ayam adalah hewan yang mempunyai nama latin Gallus Gallus Domesticus. Ayam termasuk ke dalam hewan kelas aves atau unggas. Aves atau unggas adalah hewan yang mempunyai sayap dan telah dibudidayakan sejak zaman dahulu untuk dimanfaatkan telur dan dagingnya.
Ayam merupakan hewan ternak yang sering kita jumpai dalam keseharian kita. Kita dapat menjumpai dengan ayam tidak hanya di peternakan saja, tetapi juga dapat kita temui di perkampungan, pasar, jalanan, restoran, atau bahkan di rumah tetangga kita. Ayam merupakan hewan ternak yang memiliki banyak manfaatnya, seperti dijadikan makanan, bahan untuk membuat peralatan dan kerajinan, peliharaan, dan bahkan digunakan dalam pelaksanaan acara adat. Ayam peliharaan merupakan keturunan langsung dari salah satu subspesies ayam hutan yang dikenal sebagai ayam hutan merah. Kawin silang antar ras ayam telah menghasilkan ratusan galur unggul atau galur murni dengan bermacam-macam fungsi; yang paling umum adalah ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk diambil telurnya).
Adapun beberapa pemanfaatan ayam seperti ayam peliharaan yang kita sendiri tidak asing dengan pemanfaatan ini, yaitu ayam potong dan ayam petelur, ayam potong adalah ayam yang biasa kita makan dagingnya, sedangkan ayam petelur adalah ayam yang biasa menghasilkan telur ayam yang biasa kita konsumsi.
Sebagai hewan peliharaan, ayam mampu mengikuti ke mana manusia membawanya. Hewan ini sangat adaptif dan dapat dikatakan bisa hidup di sembarang tempat, asalkan tersedia makanan baginya. Karena kebanyakan ayam peliharaan sudah kehilangan kemampuan terbang yang baik, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di tanah atau kadang-kadang di pohon.
Bahan pakan yang bisa diberikan untuk kelangsungan hidup ayam diantaranya yaitu : roti, konsentrat, dedak, jagung dan makan lainnya. Yang paling terpenting dalam memelihara pakan ayam kita harus tetap memperhatikan nutrisi yang masuk kedalam tubuh ayam tersebut dengan kadar protein kasar(PK) sebesar 12 % dan energy untuk tubuhnya atau Energy Metabolisme(EM) yaitu sebesar 2500 Kkal/kg. Jumlah Pakan ini harus sekali disesuaikan dengan tingkatan umurnya :
- 7 gram/ hari sampai dengan umur 1 Minggu.
- 19 gram/hari sampai dengan umur 2 Minggu
- 34 gram/hari sampai dengan umur 3 Minggu
- 47 gram/hari sampai dengan umur 4 Minggu
- 58 gram/hari sampai dengan umur 5 Minggu
- 66 gram/hari sampai dengan umur 6 Minggu
- 72 gram/hari sampai dengan umur 7 Minggu
- 74 gram/hari sampai dengan umur 8 Minggu
Ada banyak jenis ayam di dunia, untuk di Indonesia sendiri ada beberapa jenis ayam yang sudah tidak asing lagi kita dengar namanya, yaitu; Ayam Jago, Cemani, Kalkun, Kate, dll.
Dalam memelihara ayam, hampir sama seperti kita memelihara hewan lain. Kita harus mempersiapkan kandang dan makananannya, menjaga kebersihan dan kesehatannya, dan juga kita harus menjaga kesehatan psikologis ayam agar ia tidak stress. Untuk perkembang biakannya, biasanya telur akan terbentuk setelah 24-26 jam setelah proses fertilasi, yang kemudian akan dikeluarkan dan dierami oleh induknya sekitar 20 hari sebelum akhirnya ayam menetas.
Dalam masa pengeraman tersebut diperlukan kondisi-kondisi ideal supaya telur ayam bisa menetas. Kondisi ideal tersebut adalah suhu pengeraman yang sesuai antara 36 sampai 39 derajat celcius. Pada saat telur ayam dierami oleh induknya, suhu tubuh ayam berkisar antara suhu tersebut sehingga telur akan menetas. Pada penetasan telur ayam dengan mesin penetas suhu ruang penetasan bersumber dari lampu dan dikontrol oleh termostat.
Faktor lain yang mempengaruhi telur ayam menetas adalah faktor kelembaban udara di ruang penetasan/pengeraman , untuk ayam berkisar antara 50% sampai dengan 65%. Kondisi kelembaban perlu ditingkatkan menjelang telur menetas, untuk mempermudah telur menetas. Induk ayam yang mengerami telurnya akan mengeluarkan keringat yang membuat kelembaban mencapai kondisi ideal. Pada mesin tetas perlu diberikan baki yang diisi air untuk menciptakan kelembaban ruang penetasan.
Selain itu setiap bagian dari telur harus mendapatkan panas yang merata. Jika diperhatikan, ayam yang mengeram selalu memindah-mindahkan telur yang dierami dengan paruhnya. Ini dilakukan agar seluruh bagian telur mendapatkan panas yang merata. Menetaskan telur ayam dengan mesin tetas perlu dilakukan membolak-balik telur ayam beberapa kali sehari. Frekuensi membolak-balik telur akan mempengaruhi persentase penetasan.
Waktu penyimpanan telur juga akan berpengaruh pada daya tetas telur. Semakin lama telur disimpan daya tetas telur akan semakin menurun. Agar menetas dengan baik, sebaiknya telur ayam segera dierami sebelum satu minggu,
souce :
KBBI
https://ternakayampelung.com/perawatan-ayam-pelung/mengapa-telur-ayam-tidak-menetas
https://id.wikipedia.org/wiki/Ayam_peliharaan
Komentar
Posting Komentar