Mitos dan contohnya

Pengertian mitos dan contohnya

MITOS

Apa Itu Mitos ?
     Dalam kehidupan ini , manusia banyak dibebani oleh berbagai pertanyaan sekitar
dirinya. Mitos merupakah hasil dari buah pikiran manusia yang mendasar atau akibat dari
interaksinya dengan alam. Hingga pada akhirmya kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat terhindar dari pengaruh berbagai mitos yang dibuatnya sendiri. Mitos – mitos
itu mempengaruhi segala sistem dan aktivitas kehidupan manusia , sejak mereka lahir hingga
meninggal dunia dan sejak mereka bangun tidur hingga kembali tidur. Mitos merupakan
bagian dari sistem pengetahuan manusia yang berisi berbagai nilai dan norma yang telah
disepakati bersama oleh masyarakat pendukungnya. Mitos dikenal sebagai bentuk pemikiran
yang paling sederhana dalam serangkaian usaha manusia untuk memahami kosmos dan
perubahan alam.
Hingga akhirnya mitos melahirkan semacam tradisi yang pada akhirnya dikenal
dengan nama mite. Mitos tidak hanya sebagai suatu kisah atau misteri nenek moyang yang
diturunkan kepada generasi selanjutnya , tetapi mitos sendiri sebenarnya bisa berfungsi
sebagai pengendali tingkah laku masyarakat. Salah satu fungsi mitos adalah untuk
membenarkan suatu sistem sosial , baik ritual yang telah menjadi tradisi maupun yang akan
dilestarikan. Melihat fungsinya yang demikian , maka sebuah mitos dapat saja dimanfaatkan
oleh kelompok tertentu untuk dijadikan penggerak , penilai , pelegitimasi , dan pelindung
sistem yang dibuatnya.

Contoh Mitos Dalam Masyarakat
Makhluk dari bangsa gaib penguasa udara di pantai selatan bernama Dewi Angin-
angin seperti dikutip berberita.com dari mediumisasi yang dilakukan Tim Liputan Dua Dunia
Trans 7, mengatakan, asal muasal adanya larangan memakai baju hijau saat berada di pantai
selatan bermula ketika Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram ingin mencari
kekuatan gaib.
Panembahan Senopati yang bernama Raden Danang Sutawijaya mencari petunjuk
untuk bisa mengalahkan Kerajaan Pajang yang dipimpin Joko Tingkir, sekaligus ingin
memperluas kekuasaan Mataram. Dia bersemedi di kawasan pantai selatan. Sutowijoyo
kemudian ditemui Ratu Laut Selatan dengan berwujud seorang putri yang sangat cantik jelita,
lengkap dengan pakaian berwarna hijau. Sosok Nyi Roro Kidul selalu menampakkan diri
dengan baju hijau ketika bertemu dengan Panembahan Senopati.
Keduanya kemudian mengadakan suatu perjanjian gaib, di mana Panembahan
Senopati harus menikah dengan Ratu laut Selatan bila ingin kekuasaannya langgeng, makmur,
selamat, dan digdaya. Ikatan janji itu ternyata tidak hanya berlaku untuk Sutawijaya, tetapi
juga anak-cucu, keturunan, dan raja-raja penerusnya.Karena setiap kali bertemu Nyi Roro Kidul selalu mengenakan pakaian berwarna hijau,
akhirnya Panembahan Senopati membuat pengumuman kepada rakyat Mataram (sekarang
Yogyakarta dan Surakarta / Solo) untuk tidak memakai baju hijau saat berada di pantai
selatan, seperti parangtritis, parangkusumo, dan lainnya.
Larangan dari titah Raja pendiri Kerajaan Mataram pertama itulah yang sampai
sekarang ini dipegang teguh oleh masyarakat. Itulah sejarah, asal-usul atau mitos yang
menjadi alasan kenapa ada larangan tidak boleh memakai baju hijau di pantai selatan.
Pemaknaan dalam mitos tersebut
Pada mitos ini kita tahu bahwa larangan tersebut berasal dari seorang Raja yang
menitah untuk tidak memakai baju hijau saat berkunjung ke pantai selatan. Secara logika kita
bisa menafsirkan mengapa orang yang memakai baju hijau sering hilang di pantai selatan, itu
dikarenakan air sedang pasang dan bila mereka yang berbaju hijau itu terseret air pasang
tersebut sulit untuk ditolong dikarenakan baju yang mereka pakai tersamar warnanya dengan
air laut sehingga menyulitkan petugas keamanan untuk mengevakuasi orang tersebut. Di sini
kita bebas untuk memercayainya atau tidak.

Daftar Pustaka
https://www.merdeka.com/peristiwa/tidak-boleh-pakai-baju-hijau-di-laut-selatan-mitos-
atau-fakta.html

Komentar

Postingan Populer